PERSONAL SELLING
Strategi
Marketing sebagai wujud Konsep pemasaran yang strategic dan termanage dengan
baik tentu selalu beorientasi pada pemuasan pasar yang jangka panjang, sehingga
sebuah kesalahan besar jika tugas dan beban seorang sales marketing hanya bagaimana
mampu menjual atau menghasilkan penjualan, karena menghasilkan penjualan hanya sebuah
proses awal dalam konsep perencanaan pemasaran. Pokok perencaaan pemasaran
dalam proses awalpun sebenarnya adalah bagaimana seorang pemasar atau sales
marketing mampu “meningkatkan” penjualan, sehingga tidak hanya menjual namun “meningkatkan”,
karena harapannya di tengah persaingan yang tinggi maka perusahaan tetap mampu
eksis dan survive terhadap dampak-dampak persaingan. Harapan globalnya adalah
terpuaskannya pelanggan dan perusahaan itu sendiri. Meningkatkan secara
kualitatif, adalah memastikan bahwa pelanggan merupakan pelanggan yang
potensial untuk dan berpeluang melakukan pembelian-pembelian pada waktu-waktu
berikutnya. Meningkatkan secara kuantitatif, maka memastikan bahwa secara
kuantitatif dan statistic bahwa terjadi peningkatan terhadap omset, variasi
pembeli, distibusi pembelian. Semua pemikiran saya di atas, sebagai bentuk
pemahaman awal bahwa ada bagian yang terpenting dalam pemasaran atau dalam
konsep stategi marketing umum yaitu, pentingnya Personal Selling.
Personal
Selling
William
G. Nickels mendifinisikan personal selling adalah interaksi antar individu,
saling bertemu, muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak
lain. Hirarki nya : Marketing mix –> Promotion Mix –> Personal
Selling Menurut saya pribadi (Ipan Pranashakti), Personal selling sebagai sub-elemen
promosi , mempunyai dampak sangat berbeda dengan sub elemen promosi lain misal
bombardir periklanan di media masa, atau dengan kegiatan promosi visual dan display
lainnya yang bersifat publikasi.
Personal selling
lebih unggul dalam beberapa nilai, yaitu:
1. Personal
selling memacu perusahaan untuk lebih mengenal pelanggan secara langsung,
sehingga berdampak pada terkumpulnya informasi motif pembelian,
keinginan-keinginan lain. Personal selling dapat lebih efektif karena
unsur-unsur pemasar sekaligus perusahaan menjadi sangat tahu akan reaksi
pelanggan dengan begitu cepat karena unsur-unsur
pemasar dapat
melakukan interaksi langsung.
2. Personal
selling dapat memacu unsur- unsur pemasar memgatahui pola dan proses pembelian
yang sedang bergejolak dan trend, misal banyaknya pelanggan yang menginginkan
pembelian dengan kredit, keinginan pelanggan membeli dengan proses sample
dahulu, keinginan pelanggan atau calon pelanggan yang suka dengan diskon atau
bonus lainnya Sehingga dengan konsep dan strategi marketing aplikatif yang
menjadikan Personal Selling sebagai salah satu strategi andalan maka menguntungkan
perusahaan terutama dalam beberapa hal:
1. Memudahkan
dalam analisa pasar secara akurat
2. Memudahkan
dalam memetakan potensi pasar
3. Memudahkan
dalam menjawab secara langsung akan beragamnya keinginan pasar
4. Memudahkan
mendapatkan informasi reaksi pasar terhadap produk /layanan
dari pesaing
5.
Mendefinsikan masalah di lapangan, sekaligus mencari solusi pengatasan nya
secara langsung
6. MEmbangun
persepsi masyarakat, dengan mengciptakan standar layanan pemasar, misal
keramahan, kedekatan fisik, kepedulian social, performance dan penampilan
7.
Mempertahankan pelanggan secara komunikasi dua arah untuk tujuan awal
meingkatkan penjualan
Namun
implementasi Personal selling dalan strategi marketing mempunyai dampak dalam anggaran
operasional antara lain: Jika pelanggan dan target pemasaran sangat luas Perlu
proses seleksi yang panjang dan teruji secara sistem yang mendalam untuk
mendapatkan SDM yang handal dalam personal selling, sehingga perlu alokasi
anggaran khusus
sumber: Ipan
Pranashakti KIP
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.